Adam dan Hawa, megantropus atau ciptaan Tuhan????

hhmmmm,,, ni ada pertanyaa yg mungkin sgt sederhana, tapi saya juga masih nggak jelas sampai sekarang.
Adam dan Hawa itu manusia purba ato langsung manusia pertama
sih?

Ada yang bilang nenek moyang kita dari monyet, terus berevolusi jadi manusia sekarang.
Lha, kalau gitu Allah nyiptain monyet dunk, bukan manusia??

Trus, saya diterangin guru Sejarah saya, bahwa, mahkluk pertama itu adalah manusia purba dan hewan-hewan purba laennya,, trus, baru Allah nyiptain manusia Adam dan Hawa,,,

Tapi,, waktu jaman purba juga udah ada aer, tumbuhan, langit, binatang,, berarti Allah udah nyiptain alam dulu kan?

Kalo ada yang bilang setelah alam selesai,, baru makhluk 'berjantung' mksdnya hewan & manusia dibuat dulu ky manusia purba.... baru setelah berabad-abad manusia & hewan sekarang..
tapi,, selang pembuatan alam & manusia kan selang 1-6 hari....nggak berabad-abad..

Tapi anehnya,, fosil manusia purba itu ADA.... jadi,,, mana yang bener???????

Oh ya,, satu lagi ketinggalan............
Kok di Kisah Penciptaan nggak disebutkan pembuatan Dinosaurus ya? padahal,, manusia normal udah ada waktu jaman itu, tapi masih belum mengenal bahasa dan tulisan....
hummmmmmmmm........

...

kenapa begitu pas??

aku jg baru mikirin itu beberapa hari belakangan ini...

katanya (do****on) di dunia ini tumbuhan emank udah dlan ada drpd hewan, apalagi manusia.. trs sel2 yang ada di dunia ini brsatu, membentuk individu2 baru yang berbeda dan terus berevolusi.. itulah kenapa ada dino, bentuknya aneh2 kan???

nenek moyang kita bukan monyet. gw g setuju. kita diciptain serupa dgn gambaran Allah. kl kita sama kaya monyet berarti... yah lw bisa simpulin sendiri lah.
Tuhan tuh nyiptain hewan n manusia berbeda. buktinya kita lebih berakal ketimbang hewan.

tapi gw setuju kl dulu dah ada aer, tumbuhan, etc...
coz g mungkin Tuhan ciptain Ikan g ada aernya, ato burung2 tapi g ada tumbuhan yg bisa dimakan.

n definisi 1-6 hari gw rasa mungkin g sama kaya perwaktuan sekarang. secara dulu kan blm knl yg namanya waktu. dulu semuanya pake naluri n penuh dgn kira2. buktinya manusia jaman dulu g tau cara beribadah yg benar kpd Tuhannya. semuanya pake perantara nenek moyang.

n Tuhan tuh nyiptain manusia keren bgt. tubuh kita yg keren ini bisa menyesuaikan diri dgn kegiatan kita sehari2. coba lw perhatiin org yg kerja jadi kuli n jadi staff. pasti yg kuli badannya lebih berotot tapi kurang berotak. kl staff kurang berotot tapi sangat berotak. itu merupakan contoh tubuh kita bisa menyesuaikan diri. jadi kl dulu manusia purba mirip monyet mungkin karena cara bertahan hidup mereka masih ky binatang laennya. dgn memburu. makanya badannya menyesuaikan diri supaya gampang dalam memburu.

dinosaurus itu cuma istilah jenis. contoh.... burung= beo, perkutut, elang, bangau, semuanya mirip tapi g sama sesuai habitatnya. tapi tetep satu keluarga dulunya yaitu, burung.

berhubung forum kita basisnya rohani, jadi gw jawabnya rohani juga.


hayo bang wikipedia berjalan blm turun tangan neh kayanya...

hhhmmm,,,
tapi,, konon katanya,, dino jaman dulu tuh nenek moyang dari burung...

jadi mksd k kiyo,, Tuhan itu emang nyiptain dino,,yg dsbt sbg burung??? gt? nggak ngerti,,,

sy masih nggak ngerti,, apa hubungannya manusia purba n manusia jaman skrg,,,>>??

burung itu emang "sisa-sisa" dr dinosaurus, jd mnurut gw ttp sah cerita penciptaan di alkitab. cmn ga disebut aj secara eksplisit ttg dino.

kalo ttg waktu penciptaan mnurt gw itu 6-harinya Allah. o ya taukah kalian kalo bing bang itu terjadi sebelum terjadinya waktu? jd saat itu "waktu" sgt relatif, makanya gw pikir bgitu jg yg dimaksud 6 hari di alkitab.

klo ttg manusia purba.... mgkn jawaban yg plg rasional bg g adalah "manusia purba" yg kita temukan fosil2ny itu termasuk kategori binatang. bukan manusia. why? coz meski mrk mirip manusia, tp ga pny akal. g ttp percaya bhw homo sapiens pertama adlh adam n hawa. klo dr buku "asal-usul manusia"-ny richard leakey, ktny masi ada pertentangan kpn homo sapiens pertama muncul. n yg mengejutkan, homo sapiens ni tiba2 ujug2 doink muncul bgitu aj. yah mnurut gw c itulah saat penciptaan manusia yg sesungguhny, wkt homo sapiens tiba2 muncul dlm sejarah...

o ya ini pendapat pribadi gw lho y

kalo ttg waktu penciptaan mnurt gw itu 6-harinya Allah. o ya taukah kalian kalo bing bang itu terjadi sebelum terjadinya waktu? jd saat itu "waktu" sgt relatif, makanya gw pikir bgitu jg yg dimaksud 6 hari di alkitab.

nggak ngerti,,,,


eeh,,
ttg manusia purba itu menarik lagi!!!
ttg asal-usul manusia yg nggak jelas,,,

trus,, ceritanya manusia purba berevolusi jadi manusia itu palsu??

manusia purba kn udh punah..

trus.. lahir manusia baru yg lbh smpurna..

gw ga pny authority bwt ngasi statement apa2, coz bkn ahli antropologi c, lagian blm ada literatur yg secara tegas mengindikasikan hal itu yg bisa dirujuk. tp mnurut gw c kesimpulanny kira2 ky yg dibilang cc felicita

ttg bing bang... itu emang rada slt dimengerti. krn terjadinya memang SEBELUM 'waktu' itu ada. pusing kan? sama... kyny itu berhubungan dgn teori relativitas einstein. jd kira2 bing bang tu terjadi pada t=0 ny alam semesta, n waktu yg dibutuhkan dr DUERR ampe jd planet2 itu ga bs dibilang sbentar ato lama, coz itu relatif. gw jg bkn ahli fisika, cmn prnh baca hal ini aj di suatu tmpt. jd klo mau tau lbh bnyk coba tanya ahli fisika...

ooohhh.... gitu yaaa....

teori relativitas te yang kalo kecepatan kita melampui kecepatan chaya, kita bisa ke masa depan ato nggak masa lalu,,itu bkan>??

betul. tp sbg ralat bukan melampaui tapi mendekati. coz kec cahaya iz the ultimate speed, ga mngkn lbh dr itu.

hmmm, pokok bahasan yg bagus tapi gw kurang ngerti. coz g ada literatur yg bisa di jadiin acuan menurut gw.

n menurut gw... yg lalu biar lah berlalu...

hahay... *lebay*

Ini bukan tulisan saya yah..ini berasal dari artikel yang diambil dari Google..., nanti di bagian terakhir keliatan sumbernya..

GENESIS: why the dinosaurs gone?

Apakah Anda percaya bahwa penciptaan alam semesta dilakukan Tuhan dalam 6 hari saja, tepat seperti yang difirmankan dalam Kejadian? Atau malah sebaliknya; Anda meyakini bahwa semua ini ada melalui proses yang demikian panjang memakan waktu jutaan tahun dan barulah kita ada di sini?

Pernahkah Anda mempelajari evolusi di sekolah? Anda percaya atau tidak? Dulu saya percaya. Saya awalnya percaya kepada evolusi karena hal itu nampak sangat logis, dan “terbukti”. Bandingkan dengan Kejadian yang seolah-olah tanpoa pola yang logis terutama tentang penciptaan pada hari-hari awal.

Sungguh begitu banyak hal yang dapat kita gali dari Kejadian, terutama pada bab-bab awal yang mengisahkan penciptaan hingga kejatuhan manusia ke dalam dosa. Bila kita membaca dengan teliti kitab ini, kita akan mendapati kebenaran-kebenaran yang berasal dari Tuhan mulai diungkapkan.

Bertanyalah, maka Dia akan menjawab engkau. Begitulah bila kita mau kritis dalam menerima firman, maka kita akan mendapatkan pengungkapan terhadap hal-hal yang tidak kita mengerti, bahkan yang belum pernah kita pikirkan atau pernah kita ingin ketahui sekalipun.
Apa yang menghalangi saya dahulu untuk menerima Kejadian sebagai sebuah kebenaran adalah saya telah telanjur menerima teori evolusi sebagai sebuah kebenaran. Memang betul bahwa pendidikan modern sekolah telah membuat jauh anak-anak dari kebenaran firman! Karena terpengaruh pola pikir yang ilmiah, saya selalu mendebatkan pikiran mengenai penciptaan dengan bukti-bukti ilmiah, seperti misalnya: dinosaurus. Mana ada dinosaurus dalam alkitab?! Apa tulang dinosaurus dibuat dan dirtanam iblis di dalam tanah untuk menyesatkan manusia? “Kejadian itu cerita sastra semata untuk menyingkat proses (evolusi) dalam Alkitab supaya tidak terlalu tebal dalam menceritakan proses yang demikian lambat ini,” demikian pikir saya.

Anda sendiri, pernahkah bertanya-tanya tentang dinosaurus? Pasti pernah! Kita tentu tidak dapat menyangkal keberadaannya karena toh kita telah menemukan fosil-fosilnya. Lalu kenapa kita tidak menemukan dinosaurus pada penciptaan dunia dalam Kejadian? Apakah dinosaurus diciptakan bersama dengan binatang-binatang lain pada hari kelima atau keenam, kemudian punah sesaat kemudian?

Kita juga tidak bisa terlalu ekstrim juga dengan mengatakan fosil-fosil itu rekayasa iblis. Bahwa fosil itu ditempatkan iblis di dalam bumi untuk mengacaukan pikiran orang beriman supaya percaya kepada evolusi. Marilah kita mempertimbangkan beberapa pikiran yang disarankan firman dan dari beberapa artikel yang telah saya baca.

Sebelum itu juga saya mengajak untuk mendengarkan saran Tim Lahaye dalam membaca firman. Pertama: jangan mencari pengertian lain bila Firman itu sudah jelas-jelas nyata atau masuk akal. Kemudian bila kita menemukan perumpamaan atau nubuatan yang bersifat simbolik barulah kita perlu menggalinya. Ketiga: perlulah untuk memahami setiap peristiwa yang terjadi tentang: siapa pelakunya, dan di manakah peristiwa ini terjadi. Apakah di bumi, ataukah di surga, atau di alam roh. Hal ini penting diperhatikan terutama bagi penyingkapan kitab-kitab nubuat seperti Wahyu.

Apa yang akan saya uraikan mungkin tidak seluruhnya benar, bahkan mungkin tidak satupun yang benar. Hanya Dia-lah kebenaran itu. Supaya “Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong.” Pertama kali menulis ini, saya ragu apakah yang saya ungkapkan ini kebenaran dari Tuhan atau bukan. Namun biarlah yang saya uraikan ini sebagai apa yang saya coba pahami saja, bila ada kesalahan biarlah disempurnakan Tuhan di kemudian hari.

Sekarang mari kita mulai dengan kisah kejadian. Dalam penguraian ini, kita perlu mengkaji Kejadian (Genesis) dalam bahasa Inggris (dan bahasa terjemahan internasional) untuk lebih mempermudah mencari artinya.

Gen 1:1 In the beginning God created the heavens and the earth.
Gen 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

Anda lihat perbedaannya? Bukan hanya langit (bahasa Indonesia) harafiah yang diciptakan Allah, melainkan surga, yaitu selain bumi yang diciptakan Allah pada mulanya.

Gen 1:2 And the earth was without form, and void; and darkness was upon the face of the deep. And the Spirit of God moved upon the face of the waters.
Kej 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Perhatikan kalimat pertama “And the earth was without form, and void…” Dalam konteks bahasa aslinya,

1. without form adalah to’-hoo, yang artinya dalam bahasa Inggris, “From an unused root meaning to lie waste; a desolation (of surface), that is, desert; figuratively a worthless thing; adverbially in vain: - confusion, empty place, without form, nothing, (thing of) nought, vain, vanity, waste, wilderness”. ─ Hebrew dict.of e-Sword by Rick Myers.
Frase ini dapat kita artikan sebagai yang tertinggal tak berguna, tempat yang penuh kesengsaraan, sebuah padang yang tidak berarti, membingungkan, kosong, tanpa bentuk ─ lebih tepat daripada belum berbentuk (not yet formed). Sebab bila bumi belum berbentuk bulat, bagaimana mungkin Roh Allah dapat melayang-layang di atas samudera raya.

2. and void (dalam bahasa aslinya adalah bo’-hoo, From an unused root (meaning to be empty); a vacuity, that is, (superficially) an undistinguishable ruin: - emptiness, void. ─ sumber yang sama), dalam kamus bahasa Inggris biasanya diartikan sebagai kosong. Namun dalam bahasa aslinya, kata ini juga dapat menggambarkan suatu keadaan yang kacau balau, keadaan negatif yang ditinggalkan setelah perang atau huru-hara, penuh keputusasaan. Perhatikan kata ruin yag berarti puing. Dalam konteks bahasa Inggris, VOID dapat juga menandakan sebuah ketidakhadiran, bila bukan kekosongan.

Apa yang telah terjadi di bumi? Selama ini orang mengira bahwa bumi diciptakan lebih awal dalam bentuk kosong secara harafiah. Allah yang sempurna tidak mungkin menciptakan bumi dengan tidak sempurna, penuh kekacauan dan keputusasaan. Ada sesuatu yang terjadi sebelum ayat ini, namun kita perlu melihat apa yang belum terungkap dari ayat berikutnya.

Gen 1:3 And God said, Let there be light. And there was light.
Kej 1:3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.

Pengartian yang sedikit berbeda lagi dari versi King James Bible adalah dalam bahasa Inggris yang disabdakan Allah bukanlah “Jadilah terang” tapi mungkin lebih tepat “Biarlah ada terang di sana. Lalu terang itu ada (di bumi).” Apakah Allah menciptakan terang? Allah mungkin tidak perlu menciptakan terang karena “Dia sendiri adalah terang itu” (Yoh 1).


Ada yang terjadi yang terentang antara ayat pertama dan kedua yang mungkin mengambil masa selama beberapa ribu tahun. Sebuah kejadian yang sangat penting mungkin terjadi pada masa itu.

Apa yang ada dalam spekulasi yang mungkin terjadi adalah, Allah pada awalnya menciptakan surga yang sempurna, beserta seluruh penghuninya karena surga adalah kerajaan sehingga tentu ada Raja dan “rakyatnya” yaitu roh-roh mulia; dan menciptakan bumi. Pada awal diciptakannya bumi, pastilah bumi berada dalam kesempurnaan. Dan tentu ada kehidupan pula di bumi saat itu. Dinosauruskah? Kemungkinan besar iya. Merekapun ciptaan yang sempurna dari Tuhan yang sempurna. Juga sewaktu Tuhan mengirimkan air bah ke atas bumi, dinosaurus tidak termasuk di dalamnya karena Nuh telah membawa sepasang dari semua yang hidup waktu itu dan bila dinosaurus termasuk, kita pasti dapat menemukan beberapa sekarang. Saya sungguh ingin membayangkan bahwa bumipun pada purbakala berada dalam keharmonisan sempurna, penuh kehidupan dan keindahan.

Lalu mengapa mereka pergi?

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah mencari tahu apa penyebab kepunahan dinosaurus dalam sekejap. Pada akhirnya, kita telah mengetahui bahwa meteorit yang menghantam bumi yang menyebabkan kepunahan makhluk-makhluk malang ini. Seberapa dahsyatnyakah sebuah meteor sehingga dapat menghancurkan seluruh kehidupan awal?

Sebuah meteor yang ukurannya lumayan, mungkin diameternya sekitar 1km bila menghantam laut saja, ia akan mengirimkan tsunami mendidih setinggi 100 kaki ke semua pesisir pantai di sekitar tempat jatuhnya dan bahkan ke seluruh bumi dengan intensitas yang semakin berkurang. Namun yang jelas, seluruh pantai bumi akan mencicipi tsunami ini. Tidak akan ada yang tersisa setelah tersapu. Percikan air mendidih akan membentuk badai yang akan berhembus jauh sekali merebus apapun yang dilewatinya.

to be continued...

Sewaktu menghantam permukaan bumi, daya ledakannya akan beberapa ratus sampai ribuan kali lipat daya hancur bom atom. Walaupun setelah pasca tumbukan, efeknya tidak akan berhenti begitu saja. Hawa panas yang dikirimkan pusat ledakan akan membakar dan menghanguskan sebagian besar hutan dan membakar apa yang hidup di dalamnya. Lapisan-lapisan bumi yang rapuh bila terhantam akan bergeser. Gempa bumi tektonik yang tidak terbayangkan akan terjadi, pulau-pulau akan hilang tenggelam atau tergeser. Kemudian hantaman ke kulit bumi ini akan merangsang gerakan lava keluar ke permukaan. Gunung-gunung berapi yang tidak aktif mungkin terbangun dan meletus lagi. Tidak perlu dikatakan kalau yang masih aktif, karena pasti akan meletus dengan kekuatan berlipat-lipat.

Inilah yang menjadi penyebab kepunahan dinosaurus, makhluk ciptaan Tuhan versi awal. Gunung berapi akan memuntahkan asap hitam yang panas dan memuntahkan debu vulkanik ke atmosfer bumi. Ledakan Krakatau pada 1800-an dapat dirasakan di seluruh bagian bumi dan debunya menghalangi sinar matahari sampai berbulan-bulan. Bila meteor telah membangunkan seluruh gunung berapi, debu yang ditimbulkannya akan bertahan di atmosfer bertahun-tahun. Ia akan menghalangi sinar matahari. Tidak ada sinar matahari berarti tidak ada pohon yang hidup. Bila tidak ada pohon berarti tidak akan ada oksigen dan makanan. Seluruh hewanpun akan mati kekurangan oksigen, kelaparan dan karena musim dingin global yang terjadi, ditambah debu yang mengganggu pernapasan dan pandangan. Hewan yang selamat dari hantaman meteor tidak akan selamat dari dampak lanjutannya.

Kita tahu bahwa meteor yang jatuh ke bumi yang mengakibatkan kepunahan dinosaurus. Namun bila dinosaurus ada sebelum kisah penciptaan enam harinya Kejadian, kita akan sadar bahwa benda-benda langit, termasuk meteor baru diciptakan pada hari keempat penciptaan. Lalu apakah yang menghantam bumi sebelum meteor pernah ada? Dapatkah Anda mulai menebak apa yang jatuh dari langit waktu itu?

Selama beberapa saat, keadaan damai ini berlangsung. Hingga suatu saat yang jahat muncul dalam hati tangan kanan Allah. Ya, Lucifer sebagai makhluk nomor dua setelah Tritunggal ingin mengambil alih tahta kudus Allah. “Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. [Wahyu 12:8].

Ke manakah Lucifer dibuang saat dia memberontak dan di tolak di surga? Ingat bahwa hanya ada dua tempat yang diciptakan Allah pada mulanya! Benar: bumi. Dan seperti apakah saat Lucifer jatuh ke bumi? Seperti bintang jatuh! Dan ia tidak jatuh sendirian. Sepertiga malaikat yang berubah jahat juga ikut jatuh seperti bintang! Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. [Wahyu 12:9] Dengan ekornya ia menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke bumi. [Wahyu 12:4]

Dan sewaktu kejatuhannya, Lucifer diibaratkan sebagai naga yang menyeret sepertiga bintang dan melemparkannya ke bumi. Dia sendiri disebut sebagai “Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai (Lucifer) Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi... [Yes14:12]” Kejatuhannya juga menghancurkan seluruh karya sempurna Tuhan yang telah ada di bumi. Itulah yang menyebabkan bumi menjadi tempat yang chaos sebelum penciptaan, penuh keputusasaan malaikat-malaikat yang terbuang, penuh kehancuran dan mungkin seluruh dataran habis tersapu tsunami dan permukaan seluruh bumi ditutupi air.

Bayangkan efek yang harus diterima bumi saat makhluk nomor dua setelah Tritunggal jatuh menghantamnya, ditambah lagi sepertiga jumlah malaikat yang ikut bersamanya. Debu vulkanik memenuhi udara dan menghalangi cahaya dan menyebabkan bumi gelap gulita. “Tapi ada yang aneh lagi!” Anda berkata, “debu itu menghalangi cahaya apa? Bukankah matahari belum ada? Dan bagaimana tumbuhan dapat hidup bila tidak ada matahari?”

Sebenarnya, apakah yang dibutuhkan tumbuhan? Matahari, atau cahayanya? Tentu bukan matahari yang menghidupkan tumbuhan melainkan cahayalah yang menghidupkannya. Lantas cahaya apa yang menghidupi pohon-pohon pada masa itu? Cahaya Tuhan! Ingat bahwa pada awalnya Tuhan tidak menciptakan matahari untuk menerangi bumi, namun berkata, “Biarlah ada terang di bumi.” Itulah cahaya itu, Terang itu sendiri yang menerangi bumi, sama seperti surga yang dijanjikan, saat tidak ada lagi matahari, tapi Terang itu sendiri yang menyinari semuanya, dan terang itu tidak diciptakan karena Dia-lah terang itu. Gelaplah yang datang kemudian, saat hati ciptaan-Nya terkorupsi, saat itulah gelap lahir. Tumbuhan pada masa itupun hidup cukup karena Terang cahaya kemuliaan itu. Tidak perlu matahari bila ada terang dari Sang Pencipta.

Inilah kemungkinannya, bahwa yang menghalangi cahaya hadir di bumi saat kejatuhan iblis bukan sepenuhnya karena debu, namun karena hadirat iblis dan kuasa gelap yang memenuhi seluruh muka bumi saat itu. Apa yang terjadi adalah Tuhan yang telah kehilangan makhluk-Nya di bumi mengundurkan diri dari bumi dan mengangkat hadirat-Nya, beserta cahaya-Nya dari bumi. Itulah mengapa kita menemukan keadaan bumi yang gelap gulita pada awal penciptaan.

Kenyataannya adalah kita selalu menyangka bahwa pada awalnya adalah gelap, kemudian Tuhan menciptakan terang untuk mengatasi gelap. Tidak, terang itulah yang sebenarnya ada sejak awal, gelap itulah yang datang kemudian untuk mengusik terang yang kekal. Banyak orang melihat bahwa pada awalnya adalah kegelapan, kemudian Allah menciptakan terang, dan ini memberikan persepsi bahwa yang gelap selalu ada terlebih dahulu. Dari sinilah New Age juga mendapatkan kebijaksaan tentang Tuhan bahwa Tuhan mengalami evolusi dari kekosongan sempurna dan kebijaksanaan
sempurna menjadi suatu zat maha kuasa. Sungguh indah karangan New Age tentang munculnya ke-Tuhanan, sungguh terdengar sangat bijaksana, namun hanya bagi dunia ini, bukan untuk kita. Tuhan kita tidak pernah berubah, dari dulu, sekarang, selamanya!

Apakah Allah akan membiarkan hal ini terjadi?

Setelah beberapa lama, Allah memulai rencana-Nya untuk mengembalikan kemuliaan-Nya lewat rencana penyelamatan-Nya, Lewat pengorbanan Putra Tunggal-Nya. Kemudian Allah mengirimkan Roh-Nya ke atas muka bumi yang kacau balau dan gelap gulita itu untuk menyelidikinya. Kemudian setelah saatnya telah tiba, berfirmanlah Allah, “Biarlah ada terang atas bumi (lagi).” Maka Roh-Nyapun bercahaya kembali dan mengatasi kegelapan yang telah menyiksa bumi, namun tidak mengusir sepenuhnya tapi hanya separuhnya saja, maka sejak itu jadilah siang dan malam.

Bagaimana dengan nasib si tahanan penghuni bumi? Allah telah menyiapkan sebuah ketentuan bagi si jahat dan mengurungnya di dalam atmosfer bumi.

And God said, Let there be an expanse in the middle of the waters, and let it divide the waters from the waters. And God made the expanse, and divided the waters which were under the expanse from the waters which were above the expanse; and it was so. And God called the expanse, Heavens. And the evening and the morning were the second day. [Genesis 1:6-8]

Pada hari kedua itulah Allah menciptakan atmosfer, sebagai pemisah antara air yang di bawah (lautan) dan air yang di atas (surga/Heaven karena dalam beberapa konteks, surga juga tempat yang memancarkan mata air kehidupan) dan di dalamnyalah Allah telah membatasi gerak kekuatan jahat dan kuasa gelap sehingga ia tidak dapat lepas dari bumi. Ini bukanlah hari penciptaan yang indah seperti kelima hari lainnya, dan Allah-pun tidak memuji penciptaan hari kedua ini sebagai hal yang baik. Betapa berat hati-Nya ketika Ia harus memisahkan bumi dari kemuliaan surga.

Kemudian Allah kembali mendatangkan kehidupan ke atas bumi, pohon-pohon, burung, ikan dan hewan darat, semuanya dengan pola bentuk yang berbeda sama sekali dengan yang telah lalu, jauh berbeda dari bentuk-bentuk hewan purba. Mulai dari itu, Allah telah menentukan tatanan bumi yang baru berdasarkan keseimbangan yang baru. Keseimbangan yang kelak membawa kepada hari penebusan atas bumi, dan hari itu telah datang. Dan Dia yang telah datang telah menjanjikan sebuah tatanan yang lebih baru lagi, dan jauh lebih sempurna, pada masa milenium yang kita nantikan dan Dia akan menjadi Raja atas dunia lagi. Dan setelah itu akan ada masanya bahwa langit dan bumi yang lama akan berlalu.

Akhirnya saya harus berkata lagi bahwa apa yang telah saya uraikan mungkin tidak seluruhnya benar, bahkan mungkin tidak satupun yang benar. Hanya Dia-lah kebenaran itu. Supaya “Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong.”

Tuhan datang segera.


Sumber lain:
• Believer’s Voice of Victory monthly magazine of Kenneth Copeland Ministry. Crowned with Glory.(?)
• Evolution: Fact or Fiction?




NB : Percayakah kita?

ko rujukanny alkitab yg King James Version? bknny kalo mau ngebandingin dgn yg asliny lbh baik pk rujukan Kitab Kejadian dlm bhs ibrani?

itu IMHO loooh....

hmm, IMHO apaan bang aureaflama?

menurut gw artikel ini juga bagus...
hmm, jadi berkat neh kata2. tp tll panjang euy...

IMHO=in my humble opinion

ow...

istilah2 baru yah... mayan nambah wawasan....

gmn kk dee... ada yg masih ragu lagi??

Thread ini sudah dipilih sebagai "hot topic" oleh mod aureaflamma, pembicaraan selanjutnya bisa dilanjutkan di dv yang baru. Langsung aja klik di sini: http://dv-forum.net/forum/viewtopic.php?f=24&t=8&p=11#p11